Pelaku Pasar Kembali Ragu

Harga emas turun

Emas di tutup melemah tipis pada perdagangan hari Senin kemarin di tengah minimnya data penting dari Amerika. Pelaku pasar juga tampaknya kembali ragu tentang apakah Federal Reserve akan segera memberi sinyal untuk mengakhiri jalur pengetatan moneternya.

Sebagai pengingat, Emas membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak April pekan lalu. Di tengah spekulasi bahwa Fed dapat menghentikan kenaikan suku bunga setelah Juli setelah data CPI menunjukkan tren disinflasi.

Semalam Emas sempat melemah di awal sesi Amerika. Tertekan oleh rilis data yg di rilis positif. Membalik forecast pasar yg justru memperkirakan terjadinya penurunan indeks manufactur di New York. Namun harga segera rebound hingga menutup perdagangan harian tipis dibawah level pembukaan.

Di awal minggu ini pelaku pasar tampak belum sepenuhnya memberikan “kata sepakat” untuk trend Bullish emas. Meskipun efek dari laporan data CPI pada Rabu minggu kemarin maish cenderung mendominasi pasar. Namun komentar dari beberapa pejabat FED yg dominan masih menyuarakan perlunya kenaikan suku bunga 2 kali lagi (lihat pernyatan Chrostopher Waller Senin kemarin). Kembali memunculkan keraguan apakah benar FED akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga nya setelah kenaikan sukubunga akhir Juli nanti.

Sejauh ini, pelaku pasar masih meyakini bahwa suku bunga USD akan naik lagi sebesar 25 bp pada akhir Juli nanti, menurut CME FEDWatch Tools. Ada sekitar 97.3% peluang kenaikan suku bunga USD pada Kamis dini hari tanggal 27 Juli 2023 minggu depan.
– Emas spot stabil di $1.953,91 per oz.
– Emas berjangka Amerika di tutup 0,4% lebih rendah pada $1.956,40.

Source:https://www.reuters.com/article/global-precious/precious-gold-struggles-for-traction-on-doubts-about-fed-pause-idUSL4N3932PD

 

Jangan Lewatkan ==>Kenaikan Harga Minyak Mentah

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *