Emas turun karena Yields Treasury

Emas turun karena Yields Treasury Amerika naik. Pasar sekarang fokus pada Fed.
Emas tergelincir pada hari Selasa karena Yields Treasury rebound. Sementara para pelaku pasar memperkuat taruhan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga. Diperkuat Setelah data menunjukkan kenaikan harga konsumen Amerika melambat pada bulan Mei.

Yields Treasury Amerika bertenor 10 tahun naik menjadi 3,807%. Membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Emas tidak dapat mempertahankan kenaikan pasca rilis data CPI. Meningkatnya kekhawatiran bahwa inflasi yang membandel dapat menghasilkan dot-plot Fed yang hawkish besok. Yang menunjukkan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari perkiraan pada tahun 2024.

CPI naik 4,0% di bulan Mei, kenaikan tahunan terkecil dalam lebih dari dua tahun terakhir. Tetapi tetap berada di atas target 2% Fed.
Dalam 12 bulan hingga Mei, CPI inti naik 5,3%, menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasarinya tetap kuat.

Rilis data CPI

Rilis data CPI tadi malam juga cenderung lebih menguntungkan pasar saham global. Khususnya pasar saham Amerika. Selama sesi reguler perdagangan hari Selasa kemarin, Dow Jones Industrial Average menguat 145,8 poin atau 0,4% menjadi 43.212,1, S&P 500 terangkat 30,1 poin atau 0,7% menjadi 4.369 dan NASDAQ Composite menguat 111,4 poin atau 0,8% menjadi 13.573,3.
Menguatnya pasar saham jelas menjadi beban tersendiri untuk aset aset Safe Haven. Seperti mata uang Dolar Amerika dan emas yg semalam tampak kompak melemah hampir bersamaan.

Para pelaku pasar sekarang melihat lebih dari 90% kemungkinan bank sentral Amerika akan memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga ke-11 kalinya. Dan mempertahankan suku bunga acuan di 5,00% hingga 5,25% pada hari Rabu. Sebelum laporan tersebut, para trader melihat peluang satu banding empat. Untuk kenaikan suku bunga di bulan Juni.

Lindung nilai terhadap inflasi

Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi untuk menjinakkan tekanan harga umumnya membebani daya tarik aset tanpa imbal hasil.
Para pelaku pasar mengakui gagasan bahwa pasar mungkin berada di dekat pemberhentian reli kanaikkan suku bunga. Terlepas dari itu, pasar diatur di sini untuk reaksi asimetris terhadap kenaikan pada jeda.