Sanksi Rusia

AS bersama UE dan negara G7 memberlakukan sanksi Rusia, menargetkan industri logam dan pertambangan Rusia serta 22 individu dan 83 entitas perusahaan negara ketiga yang terkait dengan upaya penghindaran sanksi Rusia, termasuk yang terkait dengan perdagangan senjata dan keuangan gelap, serta pada 3 Bank Rusia dan yang terkait manajemen kekayaan dalam sektor jasa keuangan Rusia

OIL menguat dalam perdagangan yang fluktuatif pada hari Jumat kemarin dimana harga didukung oleh potensi berkurangnya ekspor Rusia (ini mengangkat harga Oil) namun sempat tertekan oleh meningkatnya persediaan mijyak mentah di Amerika Serikat dan kekhawatiran atas aktivitas ekonomi global.

Oil sempat melemah di awal sesi Eropa hingga awal sesi Amerika. Karena pertimbangan bahwa pasokan minyak mentah (terutama di Amerika) akan melebihi permintaan yg terancam berkurang karena potensi dan resiko resesi.

Indikasi bahwa produk mentah dan olahan Rusia menumpuk di kapal tanker yang mengapung di laut juga mengisyaratkan peningkatan pasokan.

Namun laporan dari Baker Hughes membatasi pelemahan Oil bahkan membantu Oil berbalik menguat.
Jumlah RIG minyak Amerika turun tujuh unit menjadi 600 minggu ini, sementara jumlah total masih naik 103 rig, atau 15,8%, dibandingkan waktu ini tahun lalu, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.

Kenyataan bahwa Rusia sebagai salah satu sumber cadangan minyak mentah dunia tidak dapat mendistribusikan produknya dengan lancar, ditambah adanya potensi OPEC+ akan memangkas produksi juga jelas membantu Oil rebound menguat hingga akhir perdagangan harian.
– Brent berjangka di tutup pada level $83,16 per barel, naik 95 sen, atau 1,2%.
– West Texas Intermediate di tutup pada levek $76,32 per barel, naik 93 sen, atau 1,2%. Sebelumnya, keduanya turun lebih dari $1 per barel.

Dolar

Dolar menguat hjngga mencapai level high baru dalam tujuh minggu terakhir pada perdagangan hari Jumat kemarin, karena data ekonomi makro menunjukkan inflasi yang masih tinggi, dan hal tersebut memperkuat asumis bahwa suku bunga dapat tetap lebih tinggi lebih lama.

Yang memicu lonjakan dolar adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) , (data ini sering digunakan sebagai salah satu acuan oleh Federal Reserve untuk kebijakan moneter), yang naik 0,6% bulan lalu setelah naik 0,2% pada bulan Desember.
Indeks harga PCE meningkat 5,4% dalam 12 bulan hingga Januari, setelah naik 5,3% pada Desember.

kenaikan inflasi PCE

Pengeluaran konsumen, (data yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi Amerika), melonjak 1,8% bulan lalu. Data bulan Desember direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan pengeluaran turun 0,1% bukannya turun 0,2% seperti yang dilaporkan sebelumnya. Selain itu, penjualan rumah keluarga tunggal baru di Amerika meningkat 7,2% pada Januari, level tertinggi sejak Maret 2022.

Emas

Laju penjualan Desember direvisi lebih tinggi menjadi 625.000 unit dari 616.000 yang dilaporkan sebelumnya.
– indeks dolar naik 0,6% pada 105,20 ke level tertinggi tujuh minggu dan menempatkannya di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak akhir September.
Emas jatuh melemah hingga mencetak low baru untuk tahun 2023 ini pada perdagangan hari Jumat kemarin.

Emas terpukul oleh penguatan dolar yg menguat, dolar sendiri menguat karena terangkat oleh hasil pembacaan rilis data PCE yg menunjukan bahwa tingkat inflasi masih cukup tinggi. Laporan data Jumat kemarin kembali memunculkan asumsi bahwa suku bunga Dolar dapat berlanjut naik lebih tinggi lagi.

Tingkat Pengeluaran Personal melonjak naik tajam menjadi 1.8% dibandingkan dengan data bulan sebelumnya 0.1%, membuat pelaku pasar berfikir bahwa FED masih akan tetap agresif dalam hal kenaikan suku bunga USD.
– Emas Spot melemah sebesar 0.6% menjadi $1810.89 per troy oz bahkan sempat menyentuh level $1808.7
– Emas Berjangka Amerika jatuh melemah sebesar 0.4% dan menutup perdagangan harian pada level $1817.70

DAILY FORECAST SENIN 27 FEBRUARI 2023

Focus News :
– 20:30 | USD | Durable Goods Orders m/m ( F: -3.7% , P: 5.6% )
– 20:30 | USD | Core Durable Goods Orders m/m ( F: 0.1% , P: -0.2% )
– 20:30 | USD | Pending Home Sales m/m ( F: 0.9% , P: 2.5% )
– Fokus minggu ini : Senin : data pesanan barang tahan lama di AS. Selasa : data kepercayaan konsumen di AS. Rabu : data PMI Manufaktur dari ISM di AS dan data persediaan minyak mentah. Kamis : data klaim awal pengangguran di AS. Risalah pertemuan ECB Januari. Jumat : data PMI Jasa dari ISM di AS
*) F: Forecast (perkiraan) , P: Previous (sebelumnya)

Baca Juga Perihal Minyak Mentah

Market Review

  • Biro Analisis Ekonomi AS : Pendapatan Pribadi naik 0,6% ($131,1 miliar) dan Pengeluaran Pribadi (PCE) naik 1,8% ($312,5 miliar) di Januari tingkat bulanan. Inflasi yang diukur dengan Indeks Harga PCE, naik menjadi 5,4% di Januari dari 5,3% di Desember. PCE Inti tahunan, pengukur inflasi pilihan Fed, naik menjadi 4,7% dari 4,6%. Secara bulanan, inflasi PCE Inti dan inflasi PCE keduanya naik 0,6%
  • Biro Sensus AS : penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS naik 7,2% sebesar 670.000 unit pada Januari, setelah kenaikan 7,2% (direvisi dari 2,3%) sebesar 625.000 unit pada Desember
  • Baker Hughes : jumlah rig pengeboran aktif minyak mentah di AS selama sepekan turun 7 rig menjadi 600
  • AS bersama UE dan negara G7 memberlakukan sanksi Rusia, menargetkan industri logam dan pertambangan Rusia serta 22 individu dan 83 entitas perusahaan negara ketiga yang terkait dengan upaya penghindaran sanksi Rusia
  • Rusia berencana mengurangi ekspor minyak dari pelabuhan baratnya pada Maret hingga 25% dibanding Februari, melebihi pemotongan yang diumumkan sebelumnya 5%. Rusia turut menghentikan pasokan minyak ke Polandia melalui pipa Druzhba, sehari setelah Polandia mengirim tank Leopard ke Ukraina
  • China merilis 12 point dalam proposal perdamaian untuk akhiri perang Rusia-Ukraina tepat setahun invasi Rusia. Diplomat China Yi telah berkeliling Eropa untuk melobi-lobi minggu lalu yang diakhiri di Moskow untuk memuluskan rencana tersebut. Presiden Komisi Eropa Leyen : “China berbagi prinsip, bukan rencana perdamaian untuk Ukraina. China memihak Rusia, dan mereka melihat dalam sudut pandang itu”
  • Calon Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda : BOJ harus mempertahankan suku bunga yang sangat rendah karena percepatan inflasi baru-baru ini sebagian besar didorong oleh kenaikan biaya impor mentah, daripada permintaan yang kuat. “Tren inflasi Jepang cenderung meningkat secara bertahap. Tapi itu akan memakan waktu untuk inflasi untuk mencapai target 2% BOJ secara berkelanjutan dan stabil.” (dianggap dovish). Ueda akan berbicara lagi di parlemen Majelis Tinggi Jepang hari Senin (est 11:10 WIB)