Resesi
Dolar bergerak lebih tinggi terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan hari Selasa kemarin dan bergerak dalam perdagangan yang fluktuatif pada hari Selasa. USD masih tetap berada di jalur kenaikan bulanan pertamanya sejak September. Di tengah pandangan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk beberapa waktu karena inflasi masih tetap tinggi. Kekhawatiran akan resesi membuat para investor gelisah.
Data ekonomi Amerika positif sebulan terakhir. (seperti laporan ketenagakerjaan yang luar biasa untuk bulan Januari). Membantu rally penguatan Dolar di bulan Februari di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve harus menaikkan suku bunga lebih tinggi dan lebih lama. Daripada yang diantisipasi pasar sebelumnya untuk melawan inflasi.
Suku bunga berjangka Amerika telah memperhitungkan suku bunga kebijakan target Federal Reserve yang mencapai puncaknya di 5,4% pada bulan September. Sementara penurunan suku bunga untuk tahun ini sebagian besar telah diperhitungkan. Suku bunga kebijakan Fed saat ini berada di kisaran target 4,50%-4,75%.
The FED
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap sekeranjang mata uang lainnya, naik 0,22% pada 104,88 dan mencatatkan kenaikan bulanan sebesar 2,7%.
Data tadi malam menunjukkan tanda-tanda bahwa kenaikan suku bunga the Fed mulai memberikan dampak yang diharapkan untuk mendinginkan ekonomi yang sedang memanas, yang sedikit membebani dolar. Selengkapnya ⇒ Money Stock Measures
Kepercayaan konsumen Amerika secara tidak terduga turun di bulan Februari, turun menjadi 102,9 dari angka 106 di bulan Januari. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks akan mencapai 108,5.
Laporan lain menunjukkan bahwa harga rumah keluarga tunggal Amerika meningkat pada laju paling lambat di bulan Desember sejak musim panas 2020, dengan indeks harga rumah nasional S&P CoreLogic Case Shiller naik 5,8% YoY.
Survei bisnis PMI Chicago untuk bulan Februari juga dirilis lebih lemah dari perkiraan.
Pasar menantikan data ketenagakerjaan (NFP) untuk bulan Februari pada 10 Maret dan indeks harga konsumen (CPI) pada 14 Maret, yang keduanya dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed pada 23 Maret dini hari.
-OIL-
OIL menguat naik hampir 2% pada hari Selasa kemarin, Rebound dari pelemahan yg terjadi di hari Senin sebelumnya. Oil mendapatkan dukungan penguatan dari harapan rebound ekonomi yang kuat di China. Harapan ini “menetralkan” kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga Amerika yang menyeret turun konsumsi di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini.
Ekspektasi pemulihan permintaan di China mendukung kenaikan harga Oil, dengan pasar menunggu data-data penting selama dua hari ke depan. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa aktivitas pabrik di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tumbuh di bulan Februari.
Harga minyak diperkirakan akan naik di atas $90 per barel menjelang paruh kedua tahun 2023 karena permintaan China pulih dan produksi Rusia turun, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan pada hari Selasa.
BACA LAGI Sanksi Rusia
Produksi Minyak Mentah
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah memompa 28,97 juta barel per hari (bph) bulan ini, survei Reuters menemukan, naik 150.000 bph dari bulan Januari. Produksi masih turun lebih dari 700.000 bph dari bulan September.
Sementara itu di Amerika, Energy Information Administration (EIA) melaporkan produksi minyak mentah turun di bulan Desember menjadi 12,10 juta barel per hari, terendah sejak Agustus 2022,
Namun, stok minyak mentah Amerika telah meningkat dan diperkirakan akan membukukan kenaikan selama 10 minggu berturut-turut, dengan analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan hampir setengah juta barel minggu lalu.
Persediaan minyak mentah Amerika naik sekitar 6,2 juta barel dalam minggu yang dihitung hingga tanggal 24 Februari, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip angka-angka dari American Petroleum Institute pada hari Selasa.
– Brent berjangka untuk bulan April, ditutup lebih tinggi $1,44, atau 1,8%, pada $83,89 per barel. Kontrak yang lebih aktif untuk bulan Mei naik $1,41, atau 1,7%, menjadi $83,45.
– West Texas Intermediate naik $1,37, atau 1,8%, menjadi $77,05 per barel.
Emas
Emas di tutup menguat pada perdagangan hari Selasa kemarin, seiring dengan menguatnya mata uang Dolar Amerika. Emas tampaknya mendapatkan dorongan penguatan dari sentiment Safe Haven. Pasar saham Amerika kembali melemah diterjang oleh kekhawatiran terjadinya resesi di masa depan oleh tingginya Suku Bunga USD.
Perilaku Bargain Hunting juga membantu emas naik. Para pelaku pasar melakukan pembelian di harga yg dianggap murah dan berada di dekat level Support Psikologis.
Meski menguat, namun Emas pada Selasa kemarin juga mencatatkan pelemahan harian dan mencetak level terendah sejak Desember 2022. Perlemahan tersebut merupakan new low untuk tahun 2023 ini
Melemahnya pasar saham global, ikut memberi keuntungan tersendiri untuk harga emas. Pelaku pasar juga tampak melihat untuk seminggu kedepan. Indeks Dolar dan yields Obligasi pemerintah Amerika dapat saja mereda dari reli penguatannya.
– Emas Spot naik sebesar 0.6% menjadi $1828.28 per tory oz, rebound dari level low harian di level $1804.20
– Emas Berjangka Amerika menguat sebesar 0.7% pada level $1836.70
Focus News
– 17:00 | GBP | BOE Gov Bailey Speaks
– 22:00 | USD | ISM Manufacturing PMI ( F: 47.9 , P: 47.4 )
– 22:30 | USD | Crude Oil Inventories ( F: 1.7M , P: 7.6M )
*) F: Forecast (perkiraan) , P: Previous (sebelumnya)
Market Review
- -Conference Board : sentimen konsumen AS memburuk pada Februari dengan Indeks Keyakinan Konsumen turun menjadi 102,9 dari 106.0 (direvisi turun dari 107,1)
- API : stok minyak mentah selama sepekan naik 6,203 juta barel, stok bensin turun 1,774 juta barel, stok distilasi turun 341.000 barel, di Cushing Oklahoma naik 483.000 barel
- Presiden AS Biden : proposal anggarannya pada Kongres 9 Maret akan mencakup kenaikan pajak, termasuk miliarder, berjanji untuk tidak menaikkan tarif atas penghasilan kurang dari $ 400.000 setahun
- Ekspor minyak mentah Ural ke China dari pelabuhan Barat Rusia naik pada Februari dari bulan sebelumnya. Biaya pengiriman yang lebih rendah dan permintaan yang meningkat. Pembeli dari China semakin aktif, bersaing lebih banyak dengan kilang India. Penyuling China membeli minyak Ural langsung dari pelabuhan Rusia atau dari fasilitas kapal-ke-kapal (STS) di Mediterania atau di tempat lain
- suku bunga akan tetap tinggi untuk beberapa waktu karena inflasi masih tetap tinggi. Kekhawatiran akan resesi membuat para investor gelisah