Andrew Bailey menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Otoritas Perilaku Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA) mulai 1 Juli 2016 sebelum mengambil peran sebagai Gubernur. Sebagai CEO FCA, Andrew Bailey juga merupakan anggota Prudential Regulation Committee, Financial Policy Committee, dan Dewan Otoritas Perilaku Keuangan (Board of the Financial Conduct Authority).
Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan beberapa komentar mengenai posisi ekonomi Inggris saat ini. Berdasarkan apa yang kami dengar dari para Agen kami. Termasuk beberapa komentar mengenai keputusan MPC untuk meningkatkan suku bunga Bank sebesar 0,25 poin persentase lebih lanjut, menjadi 4,5%, pada minggu lalu.
Pemulihan yang lambat dari Covid bersamaan dengan serangkaian guncangan pasokan besar yang terus membentuk dinamika ekonomi dan inflasi di Inggris.
Guncangan pasokan yang pertama adalah kenaikan tajam dalam harga barang-barang yang diperdagangkan secara global. Karena rantai pasokan global kewalahan oleh pergeseran permintaan yang tak terduga. Terus-menerus dari jasa ke barang di seluruh negara maju.
Guncangan suplai yang kedua disebabkan oleh perang Rusia yang mengerikan terhadap Ukraina dan rakyatnya.
Guncangan pasokan ketiga adalah guncangan domestik. Ketika Covid melanda, pertumbuhan pasokan tenaga kerja Inggris terhenti secara tiba-tiba. Jumlah tenaga kerja turun lebih dari 130.000 orang, atau hampir ½%. Dari tiga bulan hingga Desember 2019 menjadi tiga bulan hingga Januari tahun ini.
Guncangan keempat adalah kenaikan tajam harga pangan. Setahun yang lalu, saya telah memperingatkan bahwa gangguan pasokan produk pertanian Ukraina ke pasar global dapat menaikkan harga pangan ke tingkat yang mengkhawatirkan.
Orang-orang di Inggris Raya dapat mengandalkan bank mereka.
Komitmen kami terhadap target inflasi 2% tidak tergoyahkan.
Source:Andrew-bailey-keynote-speech