WHAT HAPPENED WITH GOLD & OIL LAST NITE
Gold turun di kuartal terburuknya sejak awal 2021 dan sempat test kekuatan level 1800.
Harga emas melemah menuju catatan kuartal-an terburuk dalam lima kuartal terakhir
Karena proyeksi sikap hawkish dari bank sentral di negara negara besar yg akhirnya meredupkan daya tarik untuk aset safe haven emas.
Emas sempat melambung setelah data ekonomi US menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak bergerak dari level 6,3%, sama dengan data terakhir di bulan April.
Namun, harga emas dengan cepat bergerak kembali ke kisaran ketat selama beberapa sesi terakhir.
Data tersebut awalnya memberi para pedagang gagasan bahwa karena inflasi tidak lebih buruk dari bulan lalu, mungkin The Fed tidak akan begitu agresif, membantu emas.
Namun, pasar masih sangat bearish dan penjual spekulatif masuk untuk mendorong harga turun.
Spot gold turun 0,6% menjadi $1.806,55 per oz, bergerak di jalur pelemahan lebih dari 6% untuk kuartal ini.
Emas berjangka Amerika turun 0,6% pada $1,807,3.
OIL
OIL turun sekitar 2% ke level terendah dalam 12-minggu terakhir dan bergerak fluktuatif pada hari Rabu kemarin.
Melanjutkan pelemahan besar hari sebelumnya karena para pelaku pasar semakin khawatir permintaan energi akan terpukul dalam potensi resesi global.
Kedua acuan minyak mentah dunia (Brent dan WTI) naik lebih dari $2 per barel di awal kekhawatiran pasokan dan kemudian jatuh turun lebih dari $4 per barel.
Minyak mentah berjangka telah bergerak sangat fluktuatif selama berbulan-bulan.
Berbagai alasan, termasuk “penurunan perdagangan minyak sebagai lindung nilai inflasi, menguatnya dolar, dana lindung nilai yang bereaksi terhadap momentum harga minyak negatif, lindung nilai produsen.
kekhawatiran pembatasan mobilitas baru di China menjadi faktor penekan harga minyak mentah tad malam.
Sementara itu, Impor minyak mentah China dari Rusia pada Mei melonjak 55% dari tahun sebelumnya ke rekor tertinggi.
Rusia menggantikan Arab Saudi sebagai pemasok utama, dengan penyulingan mengambil pasokan yang didiskon karena negara-negara Barat memberi sanksi kepada Moskow atas invasinya ke Ukraina.
A.P.I melaporkan Persediaan minyak mentah Amerika meningkat sekitar 3,8 juta barel untuk pekan yang berakhir 30 Juni.
Membalik perkiraan pasar yg justru menghitung penurunan sejumlah 3,8 juta barel.
Data API juga menunjukkan bahwa persediaan bensin turun 1,8 juta barel pekan lalu
Sementara stok sulingan turun sekitar 635.000 barel.
Brent berjangka untuk pengiriman September turun $2,08, atau 2,0%, menjadi menetap di $100,69 per barel.
WTI turun 97 sen, atau 1,0%, di tutup pada $98,53.
Kedua acuan harga minyak mentah duni tersebut ditutup pada level terendah sejak 11 April, di wilayah oversold secara teknis untuk hari kedua berturut-turut.