Iklim Di Eropa

Perekonomian Eropa mendapatkan ancaman terbaru. Setelah sebelumnya pukulan ekonomi terkait dengan perang Rusia-Ukraina. Kali ini Benua Biru mendapatkan tantangan dari perubahan iklim.

Komisi Eropa mengatakan bahwa meningkatnya resiko iklim, yang digambarkan oleh panas ekstrem, kebakaran hutan, dan banjir yang melanda sebagian wilayah Eropa pada musim panas ini, dapat merugikan perekonomian wilayah tersebut pada tahun ini.

Dalam perkiraan ekonomi terbarunya, badan eksekutif Uni Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan di kawasan ini pada tahun 2023 dan 2024. Kini mereka memperkirakan produk domestik bruto UE akan tumbuh 0,8% tahun ini, turun dari perkiraan kenaikan 1% di musim semi. Pertumbuhan tahun depan telah direvisi menjadi 1,4% dari 1,7%.

“Terwujudnya resiko (iklim) ini menimbulkan kerugian besar bagi perekonomian UE, dalam hal hilangnya modal alam dan memburuknya aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata,” kata komisi tersebut dikutip CNN International, Senin (11/9/2023).

“Lemahnya permintaan dalam negeri, terbebani oleh inflasi yang tinggi. Serta kenaikan suku bunga sebagai penyebab penurunan peringkat tersebut.”

Secara sektor, industri pariwisata, yang dapat menyumbangkan seperlima PDB tahunan di beberapa negara di kawasan ini, kemungkinan akan sangat terpukul. Masyarakat Eropa sudah mulai memikirkan kembali tempat berlibur di masa depan setelah suhu terik tahun ini di wilayah Selatan.

Pariwisata

Komisi Perjalanan Eropa (ETC),  mengatakan pada bulan Juli bahwa jumlah wisatawan Eropa yang berencana melakukan perjalanan ke destinasi Mediterania pada musim panas dan musim gugur tahun ini telah turun 10% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

“Sementara itu, Republik Ceko, Bulgaria, Irlandia, dan Denmark, yang cuacanya lebih sejuk, mengalami lonjakan popularitas,” kata ETC.

Wisatawan dari luar UE juga mungkin kehilangan minat untuk berlibur ke Italia dan Yunani. Kedua negara tersebut sedang berjuang melawan kebakaran hutan. Seorang juru bicara di ForwardKeys, sebuah perusahaan data perjalanan, mengatakan adanya pergeseran minat turis Inggris ke wilayah yang lebih Utara.

“Pemanasan global dapat merusak pariwisata dengan cara lain: dengan mempercepat erosi pantai dan memperbesar kebakaran hutan yang melanda hutan, sementara keduanya merupakan bagian dari modal alam Eropa,” kata David Owen, kepala ekonom di Saltmarsh Economics.

“Kenaikan suhu berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di UE. Dimana sektor pariwisata dan pertanian merupakan sektor yang paling terkena dampaknya,” pungkas Bank of Italy.

cnbcindonesia.com